Bahkan tak ada niatan untuk kembali
Segenggam naluri terbuai mimpi
Memeluk redam jahanan melukai
Hati sekedar kerat tak berarti
Dihujam dalam, kidung pembunuh mimpi
Senyumnya terukir di wajah mati
Menumpas lekas tawa di wajah lelaki
Sudahlah, akhir ini telah menepi
Perempuan memeluk mimpi di tidur abadi
Enyahlah, pergi dari singgasana hati
Nirwana tak punya ruang untuk lelaki penuh duri
PUAN, TUAN
Merah bulan berdarah
Di sabit gulana nan marah
Hitam kelam segala dendam
Menanti balas puan pemilik gendam
Sebait kidung terlanggam
Membawa serta sosok berwajah kelam
Darah diumbar sebagai jalan
Memangkas habis jalinan sedan
Habislah semua, ambyar
Kasih sayang dibalas gelegar
Senyum terlanjur di bibir puan
Puas dengan tubuh terbujur tuanDua puisi di atas adalah salah satu puisi baru dengan nama distikon yang aku buat. puisi dengan ciri dua baris di tiap baitnya. selamat menikmati dan marakkan literasi.
0 comments