Ada satu hal yang menarik perhatianku dari
pertemuan kali itu. Pertemuan dengan teman-teman penulis move off. Yaitu salah
satu oleh-oleh yang dibawa oleh Kak Linara, warga asli Banjarnegara Jawa
Tengah. Oleh-oleh itu berupa manisan buah. Dikemas dalam gelas plastik yang
tembus pandang. Berisi irisan buah dan semacam kuah yang berwarna kuning.
Awalnya kupikir itu adalah manisan buah salak. Tapi ternyata bukan.
Kalian tahu Carica? atau pernah mendengar
namanya?. Aku juga baru tahu ada buah bernama Carica. Ternyata Carica itu salah
satu buah endemik kawasan Dieng Wonosobo. Buah yang dibawa dari pegunungan
Andes, Amerika itu memang hanya bisa hidup di dataran tinggi yang basah.
Di Indonesia Carica hanya bisa tumbuh di
kawasan Dieng, Bali dan Bogor. Carica berbentuk seperti buah pepaya tapi dengan
ukuran lebih kecil. Pohon Carica bukan pohon kayu seperti halnya pohon pepaya,
tetapi bisa bercabang. Buah Carica biasanya bergerombol. Berwarna hijau saat
masih muda dan berwarna kuning saat sudah matang.
Buah Carica tergolong keras dan memiliki
banyak biji di bagian tengah. Persis seperti pepaya. Namun buah Carica tidak
bisa dikonsumsi langsung. Tetapi harus diolah terlebih dulu. Bisa sebagai
manisan atau selai. Yang aku dapatkan ini sepertinya yang berupa manisan buah
Carica. Rasanya asam manis dan segar sekali. Aku merasa manisan buah Carica
lebih enak dibanding produk serupa dari buah apel. Anak-anak dan Suami juga
suka karena tidak serik.
Alhamdulillah jadi bisa merasakan enaknya buah khas
Dieng. Meskipun belum sempat kesana langsung. Semoga lain kali bisa menapakkan
kaki di kawasan Dieng dan menikmati eksotisme yang tersebar di jajaran
pegunungan di sana.
Aamiin. Jadi kepengen nyoba😁
ReplyDelete