BLANTERORBITv102

#MENJADI NASABAH BIJAK, LINDUNGI DIRI DARI KEJAHATAN SIBER

Tuesday, September 13, 2022
#Nasabah bijak


#MENJADI NASABAH BIJAK, LINDUNGI DIRI DARI KEJAHATAN SIBER

Beberapa tahun yang lalu, saya dikejutkan oleh panggilan telepon dari adik saya. Yang membuat terkejut bukan karena panggilannya, tetapi waktu panggilan yang dilakukan. 

Kebetulan adik saya tinggal di wilayah Indonesia bagian tengah, jadi panggilan jam segitu terasa tidak wajar. Waktu itu sudah pukul 00.30 WIB. Sementara di tempat dia tinggal sudah pukul 01.30 WITA.

Yang membuat saya kaget lagi adalah terdengarnya isak tangis dari seberang. Saya tentu saja otomatis khawatir. Ternyata adik saya sedang berada di Manado untuk tugas luar. Dan dia menangis karena saldo tabungannya habis terkuras karena penipuan.

Dia bercerita baru saja ditelpon oleh orang tak dikenal yang mengaku dari PT. PLxx. Dan menginstruksikan adik saya untuk melakukan transakasi melalui mobile banking-nya. Waktu itu saya ingatnya transaksi itu untuk pengurusan entah apa di perusahaan tersebut. Adik saya tidak menaruh curiga karena memang satu perusahaan dengan si penelpon.

Akibatnya uang puluhan juta di rekeningnya amblas dalam sekejap. Saya menenangkan adik saya agar tetap berpikir positif. Dan menanyakan apa perlu ditransfer sejumlah uang untuk kebutuhannya selama di Manado dan untuk kembali pulang ke Kupang nanti.

Tetapi meski sudah di urus ke kepolisian, tidak ada hasil nyata. Jadi dia merelakan uangnya hilang begitu saja saat itu (meski sebulan kemudian uang itu kembali berkali lipat dari hasil bonus tahunan perusahaan).

penipuan berbasis wa

Itu satu cerita tentang kejahatan digital yang banyak memakan korban. Dulu memang modus penipuannya hanya lewat sms atau telepon, karena waktu itu akses internet memang belum menjangkau banyak wilayah seperti sekarang.

Saat ini kejahatan digital atau biasa disebut sebagai kejahatan siber lebih banyak lagi ragamnya. Mulai dari yang nyata terlihat kalau itu penipuan, sampai yang tidak terlacak.

Beberapa hari lalu, akun whatsapp teman saya juga kena hack. Jadi ada oknum yang mengaku sebagai teman saya itu dan meminjam sejumlah uang pada beberapa kontak yang ada di grup whatsapp teman saya tersebut.

Untunglah teman-teman yang di wapri oleh oknum tersebut gercep dan men-share informasi itu pada teman-teman lain. Sementara akun teman saya yang jadi korban tidak bisa diakses oleh yang bersangkutan. Untunglah berkat kegesitan teman-teman lain untuk membagi informasi bahwa akun teman saya di-hack tidak ada korban yang termakan jebakan oknum tersebut.

Ada juga cerita dari teman saya, yang punya teman hacker kelas wahid. Dia, si hacker itu mudah saja masuk dan meretas data perorangan maupun perusahaan besar. Menanamkan virus ciptaannya sendiri dan menjual antivirusnya pada para korban. Tak jarang dia juga suka mengambil uang dari rekening milik orang-orang kaya untuk kebutuhan sendiri.

Cara mengambilnya memang elegan, mencuri tapi berkelas. Jadi dia retas akun bank yang diincar, lalu diambil sekian rupiah dari rekening tersebut untuk dipindahkan ke rekeningnya. Yang di incar akun milik orang kaya, dan mengambil dengan nominal yang minim, jadi tidak pernah terlacak.

Bahkan baru kemarin adik saya juga terkena kejahatan siber ini. Sesaat setelah dia menginstal aplikasi ada penelpon yang mengaku dari sebuah instansi dan meminta konfirmasi. Biasanya dia lebih peka tetapi mungkin hari itu sedang tidak konsentrasi dan mengakibatkan uang di rekeningnya amblas diambil penjahat tersebut.

wa hoaks

Dari beberapa contoh di atas, kita jadi tahu bahwa kejahatan tidak hanya terjadi di dunia nyata. Saat ini karena digitalisasi yang begitu masiv  terjadi di semua lini kehidupan, kejahatan siber pun turut serta meramaikan.

Dari banyak kejahatan yang terjadi di dunia siber, saya merangkum kira-kira ada lima jenis kejatahan siber yang sering terjadi di sekeliling kita saat ini.

#1 

Sniffing

Sniffing kalau diartikan secara lepas itu berarti "mengendus". Tetapi dalam kejahatan siber disini sniffing bisa diartikan sebagai usaha meretas paket data untuk mengumpulkan informasi secara ilegal melalui jaringan yang ada pada perangkat yang digunakan korban.

Lalu bagaimana penjahat siber itu bisa meretas paket data korban? salah satu yang paling umum adalah ketika korban mengakses wifi umum untuk melakukan kegiatan digital. Paling banyak saat mereka menggunakan aplikasi perbankan digital atau e-wallet menggunakan wifi umum.

Ketika mengakses digital menggunakan jaringan umum, nah pada saat proses transfer data dari client server dan sebaliknya, sniffing ini akan menangkap paket-paket yang dikirimkan secara ilegal menggunakan tool pembantu. Tool tersebut nantinya akan mampu mengendus data-data sensitif yang ada pada komputer korban dan terbaca oleh penjahat siber, dalam hal ini si sniffer tersebut.

#2 

Phising

Istilah phising bentuk lain dari istilah phishing yang berasal dari bahasa Inggris fishing yang berarti "memancing". Jadi phising adalah serangan yang dilakukan oleh penjahat siber untuk memancing korban memberikan informasi pribadi tanpa mereka sadari. Baik dengan cara meng-klik sebuah link (phising link atau memakai cara lain.

Biasanya penjahat siber jenis ini mengaku berasal dari sebuah institusi atau pihak berwenang. Data yang diambil dari korban berupa data pribadi (nama, usia, alamat), data akun (username, password), data finansial (kartu kredit, rekening bank).

Selanjutnya data ini akan digunakan dalam sebuah tindak kejahatan atau dijual ke pihak lain untuk mendapatkan keuntungan.

jenis kejahatan siber

#3 

Keylogger

Keylogger adalah sebuah aplikasi yang dapat merekam semua kegiatan pengguna komputer atau gadget. Ketika keylogger diaktifkan pada sebuah perangkat baik laptop, komputer, atau smartphone, maka seseorang bisa dengan mudah mengetahui aktivitas apa saja yang dilakukan pengguna.

Nah yang membuat lebih bahaya, seseorang bahkan dengan mudah mengetahui kata-kata apa saja yang diketikkan melalui keyboard. Jadi seseorang yang memasang keylogger di perangkat tersebut dengan mudah mendapatkan username dan password pengguna.

Tentang bagaimana kemudian keylogger tersebut bisa tersebar ke perangkat kita adalah ketika kita suka membuka attachment dari email atau link-link tidak jelas. 

Seseorang yang memiliki username dan password dari akun-akun yang ada di perangkat tersebut bisa dengan mudah menyalahgunakan atau menjualnya ke pihak tertentu.

Meski memang ada juga manfaat keylogger jika digunakan di sebuah perusahaan secara sengaja, karena akan mudah mengawasi kinerja karyawan dengan adanya aplikasi tersebut.

#4 

Spoofing

Spoofing itu semacam penyamaran informasi oleh seseorang. Dimana seseorang tersebut menutupi identitas dengan software dan menampilkan email, nama, nomor telepon palsu. Biasanya mereka menyamar sebagai sebuah instansi atau pihak berwenang atau situs resmi lainnya.

Tujuannya adalah untuk mengakses informasi pribadi, mencuri, atau menyebarkan virus (malware). Serangan spoofing dapat terjadi melalui situs web, email, SMS, panggilan telepon, alamat IP atau server.

#5 

Pharming

Pharming adalah serangan siber yang mengarahkan pengguna internet yang ingin mengakses website yang diinginkan menuju ke website lain (website palsu).

Tujuannya adalah agar dapat merekam data pribadi pengguna tersebut, seperti kredensial login (username dan password), nomor akun dan informasi penting lain.

Biasanya penjahat siber (pharmer) akan menargetkan platform pembayaran seperti mobile banking, toko online, e-wallet dan lainnya.

Pharming dianggap sebagai kejahatan siber yang paling berbahaya karena korban tidak akan menyadari bahwa dia sudah terkena pharming sebelum ada tanda-tanda yang muncul berikutnya.

#6

Social Engineering

Kejahatan ini mirip dengan phising, tetapi social engineering ini melakukan rekayasa sosial terlebih dulu. Misalnya memulai sebuah obrolan dengan hal-hal umum lalu menggiring korban secara tidak sadar untuk memberikan informasi penting tentang dirinya.

Jangan terperdaya, kadang orang-orang yang kita anggap teman adalah pelaku kejahatan siber tersebut. Jangan bocorkan data pribadi meski dengan alasan pertemanan. 

  #MENJADI NASABAH BIJAK, LINDUNGI DIRI DARI KEJAHATAN SIBER

Dengan banyaknya jenis kejahatan siber saat ini, tentunya kita sebagai masyarakat diharapkan aware dan bisa menjaga diri kita dan orang-orang di sekeliling kita dari kejahatan siber tersebut.

Di sini saya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Bank BRI yang bekerja sama dengan Komunitas Nasabah Bijak untuk mengedukasi masyarakat agar melek literasi finansial dengan banyak cara, baik melalui media sosial maupun pemanggilan para penyuluh digital dari seluruh Indonesia.

Memang pesatnya perkembangan digital semenjak pandemi membuahkan dua hal yang saling berlawanan. Ada hal positif pasti diikuti dengan hal negatif. Salah satu hal negatif dari berkembangnya dunia digital adalah maraknya kejahatan siber tersebut.

Bank Rakyat Indonesia

Salah satu lembaga keuangan yang concern banget dengan literasi digital dan bekerja sama dengan komunitas #Nasabah Bijak adalah bank BRI.

Bank pelat merah tertua dan terbesar di Indonesia ini adalah perusahaan publik dengan nama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Didirikan oleh Raden Bei Aria Wirjaatmaja pada tanggan 16 Desember 1895. Saat ini BRI sudah tumbuh menjadi perusahaan BUMN bidang keuangan yang paling luas jangkauannya di Indonesia. 

Produk dari BRI yang memiliki tagline "Melayani Sepenuh Hati" ini juga bervariasi tidak hanya tabungan saja. Di era serba digital ini, BRI juga turut serta meramaikan dunia finansial digital dengan berbagai produknya.

Kalau mau dijabarkan, produk bank BRI dibagi menjadi produk tabungan dan selain tabungan. Produk tabungan BRI terdiri dari 12 macam pilihan, yaitu: Simpedes, Simpedes TKI, Simpedes usaha, Britama, Britama X, Britama Rencana, Britama Valas, Britama Bisnis, Tabungan Hji, Tabungan BRI Simpel, Tabunganku, dan Junio.

Sedangkan produk BRI non tabungan dibagi lagi menjadi 3 bagian, yaitu Asuransi BRI (BRI Life Jiwa, BRI Life Kesehatan), Produk Pinjaman BRI (KPR BRI, KPR BRI Syariah, KKB BRI, Briguna, Micro (KUR dan Kupedes), Retail menengah (Kredit modal kerja dan kredit investasi), pinjaman program, dan kredit waralaba), serta produk investasi BRI (DPLK, Reksadana, dan SBN).

Melihat banyaknya produk finansial yang ditawarkan BRI pada masyarakat, rasanya tidak salah jika kemudian BRI mendedikasikan diri untuk ikut serta memberikan literasi finansial pada masyarakat agar tidak terjebak dan menjadi korban dari kejahatan siber.

Kenapa demikian, saya pikir itu hal yang memang semestinya dilakukan. Anggap saja begini, kalau banyak nasabah BRI yang terkena penipuan dan kejahatan siber, saya yakin tingkat kepercayaan masyarakat pada lembaga ini pun akan luntur. Jadi langkah BRI sudah tepat. Bekerja sama dengan komunitas #Nasabah Bijak akan mendorong keefektifan langkah dari program literasi finansial yang sedang digalakkan.

BRI juga bekerjasama secara proaktif dengan kepolisian untuk melakukan kegiatan perlindungan pada nasabah. Hal ini dilakukan dengan cara menganalisa alur transaksi, pengungkapan modus soceng, penangkapan dan penindakan pada pelaku kejahatan, menjaga transparasi publik, dan memberikan penyampaian laporan terkait kejahatan soceng agar nasabah menjadi aware dan ter-edukasi. Dengan demikian nasabah akan senantiasa waspada setiap saat dari kejahatan soceng.

#MENJADI NASABAH BIJAK, LINDUNGI DIRI DARI KEJAHATAN SIBER


@Nasabah bijak

Mungkin teman-teman banyak bertanya, apa sih Nasabah Bijak itu?

Bahkan mungkin banyak yang belum tahu dan belum mendengar tentang #Nasabah Bijak tersebut. Sama awalnya saya juga tidak tau mengenai #Nasabah Bijak tersebut. Nah baiknya kita kenalan dulu yuk dengan #Nasabah Bijak ini.

#Nasabah Bijak adalah sebuah komunitas yang bergerak demi tujuan memberikan literasi finansial kepada masyarakat. Literasi finansial sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia saat ini karena semakin berkembangnya zaman, pasti kita juga sadar bahwa saat ini ada pergeseran pada pergerakan finansial, dari nyata ke digital.

Mulai dari mobile banking, e-wallet, e-payment, semua serba digital. Otomatis mayoritas masyarakat Indonesia pasti memiliki akun digital untuk kebutuhan tersebut.

Nah, inilah yang kemudian melahirkan penjahat-penjahat siber yang tergiur dengan banyaknya peluang yang bisa mereka manfaatkan untuk kepentingan diri sendiri.

Komunitas #Nasabah Bijak gencar mengedukasi masyarakat mengenai literasi finansial, bagaimana mengelola uang, melunasi hutang, apa itu suku bunga, apa itu asuransi, tabungan pensiun, pengelolaan pajak, serta produk keuangan lain seperti kredit dan pinjaman. Serta mengedukasi perihal macam-macam kejahatan siber di sektor perbankan dan bagaimana cara mencegahnya.

Ketika masyarakat sudah melek literasi finansial, segigih apapun penjahat siber berusaha membobol data, atau melakukan pembohongan pada masyarakat untuk melakukan kejahatan finansial, tidak akan berpengaruh lagi. Masyarakat sudah cerdas, jadi mereka mampu melindungi diri dari kejahatan siber tersebut di atas kaki mereka sendiri.

Sebagai masyarakat, menjadi #Nasabah Bijak dan Penyuluh Digital sudah seharusnya menjadi kewajiban kita. Apa sih yang kemudian bisa menjadi kiprah kita sebagai #Nasabah Bijak?

  • Turut aktif memerangi segala bentuk kejahatan siber yang marak terjadi.
Tentu saja saat kita sendiri sudah menjadi #Nasabah Bijak secara tidak langsung kita sudah turut serta mencegah terjadinya kejahatan siber. Paling tidak pada diri kita sendiri. Lalu menularkan ilmu yang kita punya tersebut ke orang-orang di sekitar kita. Dengan begitu peluang berhasilnya kejahatan siber akan menurun drastis, dan lama-lama akan hilang dengan sendirinya.

 

  • Meningkatkan performa siklus keuangan negara.
Ketika sudah berhasil menjadi #Nasabah Bijak maka kita akan dengan sendirinya mencegah kejahatan siber tumbuh subur dan mengganggu siklus dan sektor keuangan negara. Dengan begitu performa siklus keuangan akan menjadi sehat dan meningkat.

 

  • Mempengaruhi peningkatan pembangunan di sektor lain.
Ketika performa siklus keuangan negara sehat, maka yang ikut berkembang bukan hanya di sektor finansial saja. Karena memang finansial itu adalah urat nadi dari berjalannya semua hal di dunia ini. Tanpa adanya finansial, semua sektor akan mandeg. Maka ketika finansial sehat, sektor-sektor lain seperti industri, pertanian, pertambangan, ekonomi kreatif juga akan ikut bergeliat dan maju.

  

menjadi nasabah bijak


Apa saja sih yang harus kita lakukan agar bisa dikatakan sudah mampu menjadi penyuluh digital dalam gerakan #Nasabah Bijak?

Saya sudah merangkum beberapa tindakan yang wajib dilakukan sebagai bagian dari gerakan tersebut.

#1 

Bijak dalam memilah informasi

"Era digital yang saat ini terjadi, memungkinkan informasi hilir mudik dengan begitu deras. Lalu lintas data yang begitu mudah berjalan menyebabkan informasi datang dan pergi dengan amat mudah. Tentu saja awalnya kita dituntut untuk melek literasi dulu, dengan begitu kita akan mampu memilah dan memilih informasi yang sesuai dan akurat."

 "Sebagai #Nasabah Bijak kita harus mampu melindungi diri sendiri dan masyarakat sekitar dari informasi hoaks, atau berita yang tidak bertanggung jawab."

#2

Bijak bermedia sosial

"Salah satu cara agar terhindar dari kejahatan siber adalah dengan menyimpan data penting dengan baik. Dalam bermedia sosial, #Nasabah Bijak akan berhati-hati agar tidak mengumbar informasi pribadi ke media sosial."

"Selain dari itu perlulah juga untuk bijak dalam menyeleksi pertemanan dan berkomunikasi secara online. Jangan sampai data kita bocor, jangan sampai kita terkena serangan siber akibat kelalaian kita sendiri." 

#3

Bijak dalam menyebar informasi

"Kadang kita dengan mudahnya share informasi-informasi yang sedang viral tanpa melakukan pengecekan apakah berita tersebut benar atau tidak. Dari kesembronoan itu tak jarang ada oknum yang dirugikan. Berita sudah terlanjur tersebar meski nyatanya itu bukan berita yang benar"

"Sebagai #Nasabah Bijak sudah seharusnya kita bijak dalam menyebar informasi. Jadi ada tahapan seleksi dan pencarian kevalid-an berita sebelum membagi berita tersebut ke media sosial, media massa, atau tutur kata langsung. Sehingga kita terhindar dari penyebaran berita hoaks, dan terhindar dari tindakan merugikan orang lain." 

menjadi nasabah bijak

 #4

Bijak membagi literasi finansial

"Ini hampir sama dengan bijak membagi informasi. Memberikan literasi finansial pada teman-teman atau orang sekitar juga butuh kebijakan. Hal-hal yang menyangkut keuangan memang tidak banyak orang paham. Tetapi jangan lantas itu kita pakai sebagai langkah untuk mengibuli orang lain."

 "Pastikan konten yang kita bagi memang valid dan teruji. Jangan sampai sebagai bagian dari penyuluh digital ternyata kita membagi konten hoaks dan malah mengakibatkan pembaca konten kita tergelincir."

#5

Bijak bertransaksi digital

"Ada banyak anggota masyarakat yang takut menggunakan transaksi digital karena kurangnya pemahaman akan prosedur dalam bertransaksi digital. Kita sebagai #Nasabah Bijak haruslah mencari pelopor dan contoh bagaimana bertransaksi digital yang benar."

"Pastikan akun digital memiliki pengamanan yang baik. Tidak meng-klik sembarang link, tidak mengiyakan permintaan informasi dari orang tak dikenal, lindungi data diri dengan ketat." 

#6

Bijak memilih penyedia layanan keuangan

"Banyaknya jasa layanan keuangan saat ini yang mengiming-iming nasabah dengan keuntungan berlipat dengan dalih investasi. Baik itu saham, emas, surat berharga, valuta asing, dan properti. Bijaklah dalam memilih jasa layanan keuangan dan skema yang ditawarkan. Pastikan layanan keuangan tersebut sudah terverifikasi dan legal."

"Jangan tergiur dengan keuntungan yang tinggi namun kemudian terjeb1ak dalam skema Ponzi."

skema ponzi
Sumber: sikapiuangmu.ojk.id

#7

Bijak terhubung dengan layanan perbankan tervalidasi

"Ada perubahan layanan perbankan dengan banyaknya Fintech (financial technology) dan mobile banking di tengah semaraknya ruang digital tentu saja mencetuskan banyak juga kejahatan siber di tengah masyarakat. Layanan perbankan tervalidasi bisa dibuktikan dengan paling tidak terhubung di otoritas OJK."

"Gunakan layanan perbankan digital dengan memastikan keamanan jaringan. Jangan memakai wifi publik untuk mencegah terjadinya pencurian transfer data dan terbobolnya keamanan akun kita 

Aduh kok malah jadi takut gini dengar maraknya kejahatan siber. Mau ngapa-ngapain jadi takut. Eits tapi jangan lantas kemudian membiarkan diri dikuasai takut dan enggan menggunakan teknologi untuk membantu meningkatkan kinerja ya...

Setiap hal memang akan ada pro dan kontra. Baik dan buruk yang mengikuti. Intinya ada di diri kita sendiri untuk mem-proteksi agar tidak menjadi korban dari kejahatan siber tersebut.

Apa saja yang bisa kita lakukan agar tidak terjebak kejahatan siber?

#1

Waspada

Kalau kata orang kejahatan itu ada karena ada kesempatan. Maka menjaga diri selalu waspada sangat dibutuhkan agar tidak terkena kejahatan siber. Waspada dan jangan selalu percaya pada setiap telepon, wa, email, dan iklan yang masuk. Meskipun kejahatan itu terjadi di dunia maya, tetapi akibat yang timbul akan kita rasakan di dunia nyata.

Ya kali... itu uang yang ada di rekening raibnya beneran bukan raib bohong-bohongan. Bisa amblas loh itu semua uang, tuntas tak bersisa. Hasil nabung teman-teman bertahun-tahun bisa hilang dalam hitungan detik.

Maka waspadalah....waspadalah!

#2

Buat kata sandi yang kuat

Kata sandi ibarat kunci dan gembok. Semakin kuat maka semakin nihil akan terbobol. Buat kata sandi yang tidak mudah diingat, yang unik. Jangan buat kata sandi yang berdasar pada nama, tanggal lahir, asal kota, atau hal-hal yang menyangkut diri teman-teman yang mudah diretas.

Kalau takut lupa kata sandi buat catatan sendiri untuk username dan password masing-masing akun kalian dan simpan di tempat aman. 

#3

Selalu gunakan otentikasi dua faktor

Otentikasi dua faktor ini semacam mekanisme untuk mengecek kredensial yang masuk dan memastikan bahwa teman-temanlah pengguna yang sebenarnya.

Jadi ini semacam keamanan lapis dua, setelah username dan password nanti akan ada pertanyaan lanjutan yang akan ditanyakan. Pertanyaan lanjutan itu berupa sesuatu yang hanya anda yang mengetahuinya jadi akan menyulitkan penjahat siber untuk masuk dalam akun anda.

#4

Lindungi gadget dan perangkat lain yang digunakan

Amankan perangkat yang kalian gunakan. Bisa dengan menggunakan pengaman, baik sandi atau kunci grafis. Tanamkan anti virus yang up to date untuk mencegah terjangkit malware dan spyware. Tidak jarang aplikasi untuk kejahatan siber ditanam dalam virus-virus tersebut.

#5

Pakai data encryption

“Message you send to this chat and calls are now secured with end-to-end encryption. Tap for more.”

Pernah baca teks ini? ya ini salah satu pemberitahuan di aplikasi whatsapp ketika teman-teman mengirim pesan atau melakukan panggilan baru. Artinya whatsaap menjamin keamanan data teman-teman dengan mengenkripsi end-to-end setiap pesan dan panggilan yang dilakukan.

Jadi enkripsi data mengamankan data dari teman-teman dengan cara membuat data tersebut tidak bisa dibaca tanpa bantuan khusus. Sementara karena yang tahu bantuan khusus tersebut adalah teman-teman sendiri maka data itu aman dari jarahan orang lain. Meskipun orang tersebut mendapat data teman-teman tetapi tidak bisa membacanya.

#6

Periksa data bank dan kartu kredit secara berkala

Meski kita sudah mempercayakan dana kita di bank tervalidasi, tetapi wajib bagi kita untuk melakukan pengecekan berkala pada akun bank maupun kartu kredit kita.

Saat ini banyak layanan perbankan yang memiliki pemberitahuan lewat email, apalagi yang menggunakan mobile banking. Tidak ada salahnya melakukan pengecekan pada setiap transaksi. Jadi ketika ada transaksi mencurigakan bisa langsung ditangani.

Menghubungi pihak bank untuk melakukan pemblokiran adalah salah satu langkah tepat saat akun bank atau kartu kredit kita dibajak atau terkena kejahatan siber.

#7

Backup data berkala

Tidak ada salahnya kita memiliki backup data untuk setiap file penting, baik data, foto, ataupun data lain. Menjaga jika sewaktu-waktu terjadi kehilangan data karena terkena malware atau ada kesalahan penggunaan dalam perangkat.

#8

Ganti kata sandi berkala

Pastikan selalu mengganti sandi pada akun-akun krusial secara berkala, namun jangan lupa untuk selalu menggunakan kombinasi karakter baik font, angka maupun karakter dengan baik. Sehingga sandi yang kita buat kuat dan tidak mudah dijebol.

#9

Hati-hati bersosial media

Media sosial adalah aplikasi yang mudah terhubung dengan banyak orang. Pastikan jangan meng-input data pribadi terlalu rinci di media sosial.

Cukup input yang seperlunya saja. Jangan sampai nanti disalah-gunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

#10

Jangan mudah tergiur iming-iming besar

Ingat! jika ingin pendapatan besar harus ada kerja keras yang dilakukan. Jangan tergiur dengan iming-iming hadiah atau keuntungan investasi yang besar. Yang seperti itu hanya ada di mimpi, di alam nyata itu semua hanya bullshit alias bohong besar.

Jangan karena tergiur lantas mau saja disuruh ini itu oleh oknum tersebut. Yang ada bukannya untung kita malah buntung.

#11

Abaikan email atau URL mencurigakan

Saat iini banyak sekali malware atau aplikasi semacam keylogger yang ditanamkan dengan menggunakan link yang terkirim bersama email. 

Tolong periksa dulu, atau abaikan saja jika menerima email atau link mencurigakan. Awas ada pengintai di balik link-link tersebut yang siap mengeksekusi kejahatannya melalui media perangkat teman-teman.

tips terhindar kejahatan siber


Karena memang mau tidak mau agar bisa terus berada dan tidak terhempas dari perkembangan jaman, kita harus memiliki banyak akun di ruang digital maupun nyata. Di ruang digital setiap akun memiliki resiko yang sama terhadap kejahatan siber.

Maka langkah yang dilakukan oleh BRI dan Komunitas #Nasabah Bijak untuk memberikan literasi finansial pada masyarakat melalui jasa para penyuluh digital adalah tindakan yang sangat perlu diapresiasi.

Dengan masyarakat yang melek literasi finansial, maka Indonesia akan minim kejahatan siber. Dengan masyarakat yang waspada akan meminimalkan kesempatan penjahat siber beraksi.

Mari kita, saya dan teman-teman penyuluh digital bekerja sama menjadikan Indonesia melek literasi digital. Mulai dari diri sendiri, lalu menularkan ke orang-orang di sekitar kita.

Semakin kita melek literasi digital dan literasi finansial, semakin kita berdaulat atas dunia yang kita pijaki. Semoga.

#MENJADI NASABAH BIJAK, LINDUNGI DIRI DARI KEJAHATAN SIBER

Referensi

www.sikapiuangmu.ojk.go.id

www.bri.co.id

www.nasabahbijak.id


Artikel ini diikutkan pada lomba blog #Menjadi Nasabah Bijak, Lindungi Diri Dari Kejahatan Siber




Author

Marwita Oktaviana

Blogger, Book lover, Writing Enthusiast, A friend of a many students