![]() |
Padang lamun Sumber: website lamun warrior |
"Seekor kepiting merah berjalan menyamping menyusuri bentangan padang lamun di bawah permukaan laut. Kedua mata panjangnya meneliti gundukan pasir, mencari-cari dimana kiranya si penyu mengubur telur-telur mungil si kepiting. Dia melewati banyak seagrass tinggi yang mengayun pelan, melindunginya sesaat dari sinar matahari yang menembus laut". Cerita Lautku Rumahku karya Fatiha Wardiya.
Salah satu kutipan dari cerpen yang saya baca di atas membuat saya mengernyitkan dahi. Lamun? otak saya langsung memindai kumpulan kosa kata yang saya punya, namun "lamun" dalam deskripsi saya malah melamun. Tapi kok tidak cocok dengan narasi yang dibangun dari cerpen tersebut. Berselancarlah saya dan bertemu dengan "Lamun" yang menjadi topik dalam cerpen tersebut.
Lamun yang Bukan Melamun
Kalau dulu melihat ada yang ijo-ijo di laut pasti langsung bilang itu rumput laut, padahal ada tumbuhan laut dangkal lain ya itu tadi Lamun. Lamun ini tumbuhan berbunga satu-satunya di perairan laut dangkal. Biasanya tumbuh di zona intertidal (pasang surut) hingga sublitoral (lebih dalam tapi masih mendapat cahaya matahari).
Seperti tumbuhan darat, lamun memiliki daun, akar, dan batang rhizoma yang menancap ke substrat (pasir, lumpur, atau pecahan karang). Lamun juga membutuhkan cahaya yang cukup untuk melakukan fotosintesis. Dapat tumbuh maksimal jika kecerahan, kejernihan,jenis substrat, yang memadai. Intinya lamun itu tanaman yang sama dengan tanaman darat, hanya saja tumbuhnya di laut.
Apa lamun ada banyak di Indonesia? pasti banyak yang bertanya-tanya. Karena lamun ini memang kurang populer dibanding rumput laut dan koral. Saya sendiri juga belum pernah melihat langsung. Tapi ternyata ada sekitar 800.000 hektar padang lamun di Indonesia dengan kondisi moderate (sedang) karena banyak yang rusak akibat beberapa hal.
Namun kita bisa menjumpai padang lamun sehat di wilayah timur Indonesia seperti di Papua dan Maluku. Di Indonesia sendiri ada sekitar 13 spesies lamun yang bisa tumbuh, paling banyak dari jenis Enhalus Acoroides.
Kenapa Lamun Penting?
Kenapa kok tiba-tiba bicara tentang Lamun yang tidak terkenal itu? Ternyata oh ternyata si misterius lamun ini punya banyak manfaat untuk lingkungan. Aduh kemana saja saya ini sampai luput infonya.
Habitat hewan laut dan penyangga keragaman biologi laut. Lamun ternyata menjadi tempat hidup dan pemijahan hewan laut seperti kepiting, kerang,, teripang, dan spesies lainnya seperti cerpen yang saya kutip di atas. Beberapa hewan laut menempatkan telurnya di padan lamun, dan berlindung dari gangguan di ekologi lamun yang padat. Lamun juga merupakan makanan bagi dugong dan penyu laut. Jadi lamun ini adalah tempat rantai makanan di laut bergantung.
Menahan sedimen sehingga mampu melindungi pesisir. Akar Lamun menancap dengan erat pada substrat tempat tinggalnya jadi bisa menahan abrasi pantai. Adanya padang lamun di perairan dangkal juga bisa berfungsi sebagai penyaring air dari cemaran sedimen, jadi air akan terlihat jernih dan bening. Selain itu lamun juga mampu menahan erosi gelombang jadi bisa mempertahankan garis pantai dan tidak mengalami pergeseran.
Mampu menyerap karbon dengan sangat baik. Nah ternyata lamun ini sama seperti mangrove menjadi biota karbon biru yang mampu menyerap karbon di udara dan menyimpannya sebagai biomassa atau dalam sedimen dasar laut. Tidak tanggung-tanggung lamun bisa menyerap karbon sampai 1,9-5,8 megatron per tahun. Di setiap padang lamun jumlah karbon yang mampu terserap mencapai 6,59 ton per tahun (data penelitian BRIN).
Nampaknya lamun cukup efektif dijadikan sebagai karbon biru untuk membantu mitigasi perubahan iklim saat ini selain dengan menggunakan mangrove dan koral laut.
Menyediakan oksigen untuk ekosistem laut. Karena lamun merupakan tanaman sejati dan melakukan fotosintesis untuk memproses makanannya, jadi lamun juga mampu menghasilkan oksigen sebagai limbah fotosintesis. Padang lamun yang luas akan menghasilkan jumlah oksigen yang banyak bagi biota laut.
Bisa dimanfaatkan oleh warga pesisir. Padang lamun sehat akan meningkatkan hasil tangkapan nelayan, seperti ikan lebih banyak lagi. Selain itu ada potensi ekonomi dari produk turunan lamun seperti sabun, kertas dan benang yang bisa dikembangkan. Lamun juga bisa dimanfaatkan sebagai pariwisata laut.
Nah ternyata lamun misterius itu meski tidak bisa dimakan manusia, cuma dugong dan penyu saja yang makan, tidak seperti rumput laut yang lezat, tapi lamun banyak manfaatnya juga ternyata. Sepertinya jika cakupan pesisir Indonesia tertutup padang lamun yang sehat akan membantu sekali memitigasi iklim yang sudah carut marut saat ini.
Prajurit Lamun Bernama Siti N. Setiawan
"Lamun adalah ekosistem yang selama ini luput dari perhatian. Padahal, lamun punya peran strategis dalam menjaga laut tetap hidup dan bumi tetap bernafas. Lamun warrior hadir agar lamun tidak lagi dilupakan". Siti N. Setiawan untuk Mongabay 2023
Perempuan berkerudung asal Bintan bernama Siti N. Setiawan menjelma sebagai prajurit lamun di daerah asalnya. Kondisi bumi yang semakin memprihatinkan, perubahan iklim yang menyebabkan banyak bencana di bumi dan kondisi lamun yang semakin terpinggirkan membuat Siti ingin menjadi garda depan dalam penyelamatan lamun.
![]() |
Siti N. Setiawan Co-founder Lamun Warrior Sumber: website Lamun Warrior |
Berbekal dari ilmu yang didapat selama berkuliah di Unpad dan UI dan pengalaman hidup di wilayah pesisir, Siti menginisiasi gerakan untuk pelestarian lamun di daerahnya sebagai co-founder Lamun Warrior. Pelestarian lamun akan berjalan secara berkesinambungan pada terjaganya ekosistem perairan dangkal.
Kenalan Dulu Sama Lamun Warrior
Lamun warrior diinisiasi sebagai respon terhadap keresahan yang timbul akibat krisis ekologis yang terjadi di Indonesia, khususnya di pulau Bintan. Komunitas ini dimulai oleh sekelompok pemuda yang memiliki latar belakang beragam, yang menyadari pentingnya lamun sebagai kunci untuk menjaga kesehatan perairan dan ekosistem laut, dan memerangi perubahan iklim.
Lamun warior didirikan pada 1 Maret 2020 bersamaan dengan hari lamun sedunia untuk menjawab kekosongan gerakan konservasi lamun yang memang kurang populer dibandingkan dengan mangrove dan terumbu karang. Gerakan ini dikhususkan dilakukan di Bintan Kepulauan Riau.
Gerakan ini muncul bukan sebagai gerakan spontan, melainkan usaha bersama yang menggabungkan ekologi, ekonomi, sosial, dan kebijakan pemerintah untuk mitigasi iklim dari dampak nyata perubahan iklim, abrasi pesisir, dan berkurangnya habitat laut.
Apa Saja yang Dilakukan Lamun Warrior?
Dari Journal of Marine Research pada Juli 2023 menyebutkan bahwa terdapat 11 dari 13 jenis lamun di Indonesia yang tumbuh di Perairan kepulauan Riau. Namun tutupannya hanya sekitar 29,564% yang termasuk dalam kondisi miskin. Kondisi padang lamun semakin menurun karena aktivitas manusia di pesisir laut.
Karena itu 2 tahun setelah diinisiasi pada tanggal 28 Oktober 2023 bersamaan dengan peringatan sumpah pemuda, sejumlah 200 lebih anggota Lamun Warrior melaksanakan konservasi lamun di pesisir pantai Nara, Desa Kampung Teripang, Kecamatan Gunung Kijang, Kabupaten Bintan ,Kepulauan Riau.
Waktu 2 tahun setelah inisiasi sampai penanaman lamun pertama digunakan untuk mendalami bagaimana teknis budidaya lamun mulai dari pencarian bibit, persemaian, sampai penanamam di pantai.
![]() |
Penanaman lamun oleh Lamun Warrior bersama relawan Sumber: okenews.bacakoran.com |
Dalam aksi itu lamun warrior tidak hanya bekerja sendiri, namun menggandeng beberapa kolaborator, diantaranya akademika dari UGM, Unpad, Universitas Raja Ali Haji, Poltek Bintan Cakrawala, intan Industrial Estate, BRC Lagoi Bintan, sampai PDHI Indonesia.
Pada 1 Juli 2024 Lamun Warrior kembali melakukan konservasi lamun bersama 100 relawan dan masyarakat. Sejumlah 3000 bibit lamun ditanam kembali di Pantai Nara. Metode penanaman yang dilakukan memakai teknik seed bag, yaitu teknik penanaman bibit lamun saat air laut surut. Pemakaian bag agar bibit lamun memiliki peluang lebih besar untuk bertahan
Selain melakukan konservasi lamun secara langsung di pesisir laut, Lamun Warrior juga melakukan aksi pemantauan kualitas air dan edukasi lingkungan di sekolah-sekolah pesisir. Inklusi yang dilakukan Lamun Warrior ini memberi dampak yang baik untuk perbaikan lingkungan di Bintan.
Lamun Warrior membuktikan bahwa usaha menjaga dan melestarikan alam bukan hanya tugas sepihak saja tetapi harus mampu dilakukan oleh setiap warga yang memiliki kepedulian pada alam.
![]() |
Kegiatan pemantauan lamun Sumber: majalah tempo.com |
Dalam setiap kegiatan Lamun Warrior selalu mengajak serta masyarakat lokal secara langsung, baik itu dalam penanaman lamun, edukasi lingkungan dan pengembangan sektor wisata dan kreatif ramah lingkungan. Lamun Warrior bersama warga membuat kain sutra lamun yang dikerjakan secara komersil untuk memanfaatkan limbah lamun di pantai.
Konservasi yang dilakukan sampai saat ini berjalan dengan baik dan berkelanjutan karena dilakukan bersama-sama dan sudah menyatu dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Bintan.
Dalam dunia maya, edukasi Lamun Warrior dilakukan melalui Lamunpedia, platform pengetahuan digital berisi informasi seputar lamun untuk dapat diakses oleh masyarakat. Netizen dapat belajar secara mandiri mengenai cara melindungi, manfaat dan ancaman yang dihadapi lamun di alam dengan konten yang mudah dipahami khususnya untuk generasi masa kini.
Lamun warrior juga sangat aktif di dunia digital melalui media sosial dan website resmi. Dari dunia digital, Lamun Warrior menyebarkan pengetahuan dan pesan-pesan positif, edukasi tentang lamun, cerita-cerita aksi dan inspiratif di sekitar kegiatan lamun yang dilakukan.
Melestarikan Lamun Tidak Mudah
Usaha Lamun Warrior bukanlah sesuatu yang mudah. Jenis pelestarian yang diambil sebagai pokok bukan hal yang lumrah dilakukan. Bahkan banyak masyarakat pesisir yang menganggap lamun sebagai limbah yang mengotori pantai. Selain persepsi masyarakat tersebut beberapa tantangan juga dihadapi Lamun Warrior dalam melaksanakan kegiatannya, antara lain:
Perubahan lingkungan dan cuaca ekstrim yang sering terjadi saat ini sangat berpengaruh pada tumbuh kembang lamun. Kenaikan suhu aur laut, meningkatnya keasaman air laut, gelombang tinggi dan pasang surut yang ekstrim membuat kegiatan pelestarian lamun menjadi sulit dilakukan. Beberapa dampak perubahan iklim di atas membuat adaptasi bibut yang baru ditanam menjadi sulit. Banyak bibit yang mati, bahkan mengering sebelum bertumbuh.
Kondisi ekosistem laut dangkal yang tidak sama. Di Bintan tutupan lamun di perairan dangkal berada pada kondisi sedang dan padat bergantung pada lokasi perairannya. Kondisi paling bagus padang lamunnya ada di Pantai Tanjung Pisau dan Pantai Pengundang. Dengan demikian dibutuhkan usaha lebih lagi bagi Lamun Warrior untuk meningkatkan vegetasi lamun di lokasi lainnya agar lebih optimal.
Masih kurangnya kesadaran dan pemahaman masyarakat akan manfaat lamun. Warga pesisir masih belum memahami manfaat lamun bagi ekosistem perairan laut yang bègitu besar. Edukasi mengenai manfaat lamun sebagai karbon biru juga perlu ditingkatkan agar gerakan yang dilakukan Lamun Warrior dapat sejalan dengan kepentingan warga. Perlu juga diberikan pelatihan untuk memanfaatkan lamun kering yang terbawa ke pantai untuk dimanfaatkan secara kreatif dan komersil. Dengan demikian masyarakat akan lebih menghargai lamun sebagai bahan baku dan ekosistem laut.
Pengelolaan dan regulasi yang belum maksimal. Daerah konservasi lamun di pesisir timur Bintan masih belum efektif, perlu dilakukan peningkatan pengelolaan pada daerah konservasi agar lebih bisa bermanfaat lebih baik lagi.
Agar nantinya kegiatan konservasi lamun tidak menjadi sesuatu yang acak, perlu dilakukan dan dibuatkan regulasi berupa kebijakan dari pemerintah setempat agar terjadi keberlanjutan.
Meski banyak sekali tantangan yang dihadapi, namun saat ini kontribusi masyarakat lokal lebih konsisten dan solid. Ini tidak luput dari nilai ekonomis yang dibawa oleh ekosistem lamun pada masyarakat. Dari hasil studi di tiga desa di pesisir Bintan, Teluk Bakau, Berakit, dan Malang Rapat, pada tiap hektar padang lamun mampu menghasilkan jasa habitat danproduksi ikam mencapai Rp. 97.764.000 per tahun.
Produk dari limbah lamun kering juga nampaknya memiliki nilai ekonomis tinggi seperti sabun, kertas, dan benang untuk dijadikan kain sutra lamun yang dikembangkan Lamun Warrior bersama masyarakat pesisir. Sangat mampu untuk bisa menciptakan usaha mikro lokal yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Bagaimana pemangku kepentingan berperan pada konservasi lamun?
Agar ada dampak positif yang berkelanjutan pada upaya konservasi lamun oleh Lamun Warrior perlu dibantu oleh peran serta sejumlah pemangku kepentingan, seperti:
Pemerintah, baik pusat maupun daerah. Kebijakan terkait pengelolaan pesisir, pendanaan konservasi, dan pengawasan izin pantai perlu terintegrasi dalam setiap perencanaan pembangunan di wilayah sekitar area konservasi.
Komunitas lokal dan relawan. Partisipasi aktif dan berkelanjutan dari komunitas lokal dan masyarakat sangat dibutuhkan dalam kegiatan penanaman, pengawasan, dan pemeliharaan lamun agar tetap terjaga secara kontinyu. Karena komunitas dan warga lokal ini yang paling merasakan dampak langsung lingkungannya.
Akademisi dan peneliti. Untuk keperluan penelitian terkait dengan konservasi dan pemanfaatan lamun lebih jauh lagi agar bisa lebih maksimal mensejahterakan masyarakat lokal.
Serta sektor swasta. Keterlibatan sektor swasta bisa dalam bentuk dukungan finansial, penyediaan alat-alat teknis, lokasi, dan edukasi langsung ke masyarakat. Dalam kegiatan Lamun Warrior selama ini ada beberapa sektor swasta yang sudah berpartisipasi misalnya saja PT. Pertamina International Shipping dalam progran tanggung jawab dan sosial serta inisiatif bersinergi untuk laut.
Plan Lamun Warrior ke Depan
Dengan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Lamun Warrior sampai saar ini, sudah banyak sekali manfaat dan dampak positif yang dirasakan masyarakat sekitar area konservasi lamun. Namun ke depan ada beberapa strategi yang ingin dilakukan agar target Lamun Warrior untuk lebih berkembang mudah dicapai, antara lain:
Edukasi mengenai kesadaran publik tentang lamun sebagai aset lingkungan dan ekonomi. Jika masyarakat sadar akan pentingnya lamun, maka akan mudah diajak untuk kolaborasi dalam konservasi. Edukasi bisa dilakukan secara langsung maupun lewat koneksi di media sosial.
Pengembangan usaha mikro berbasis ekosistem lamun. Masyarakat diedukasi untuk dapat memanfaatkan lamun sebagai komoditas kreatif. Nantinya dilakukan kerjasama dalam pembuatan sabun, kertas, benang maupun kerajinan lainnya dengan bahan baku serasah lamun. Serta meningkatkan sektor wisata berbasis ekosistem lamun dengan baik dan ramah lingkungan. Ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat lokal secara berkelanjutan.
Regulasi dan perizinan yang lebih mudah. Kebijakan seperti pemetaan konservasi lamun yang nantinya menjadi patokan mengenai larangan alat tangkap yang merusak lamun dan pembatasan reklamasi pantai. Pemerintah daerah harus mampu menjadikan area konservasi lamun dalam rencana tata ruang laut dan pesisir.
Replikasi program di area perairan dangkal lain di Indonesia. Metode konservasi Lamun Warrior dapat diadaptasi untuk dilakukan di daerah lain yang memiliki potensi lamun. Jadi program ini bisa dijadikan contoh atau pilot project untuk kegiatan di daerah lain. Semakin banyak lamun ditanam semakin banyak karbon yang diserap dari permukaan, semakin sehat iklim di Indonesia.
Dukungan dana dari berbagai sumber. Dapat meningkatkan prosentase kegiatan penanaman lamun dan mengembangkan potensi lamun dengan lebh baik lagi. Pendanaan bisa didapatkan dari pemerintah, CSR, sektor swasta, swadaya masyarakat, mauun donor internasional. Selain dana sektor-sektor di atas dapat pula membantu secara teknis untuk akses teknologi maupun pelatihan-pelatian terkait.
SATU Indonesia Award Dukung Lamun Warrior Melestarikan Kembali Ekosistem Laut Dangkal
Melihat betapa pentingnya gerakan yang dilakukan oleh Lamun Warrior dan bagaimana dampak positif yang sudah diberikan pada lingkungan, co_founder Lamun Warrior Siti N. Setiawan mendapatkan penghargaan dari Astra yaitu SATU Indonesia Awards pada tahun 2024.
SATU Indonesia Awards adalah penghargaan tahunan yang diberikan oleh PT. Astra Internasional Tbk kepada setiap insan yang memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat. Siti N. Setiawan mendapatkan penghargaan ini karena semangatnya untuk melakukan pemulihan padang lamun di perairan dangkal di Bintan Kepulauan Riau sehingga mampu memberikan dampak signifikan pada pemulihan lingkungan dan ekosistem di dalamnya.
Mari dukung terus gerakan Lamun Warrior agar semangat Siti N. Setiawan dan kawan-kawan di Lamun Warrior bisa menular pada generasi muda yang lain. Bergerak bersama dan mari kita ciptakan Indonesia yang aman dan nyaman untuk ditinggali.
Penutup
Aksi konservasi lamun oleh Lamun Warrior di Bintan memperlihatkan bahwa pelestarian alam bukan hanya wacana tetapi dapat dilakukan sebagai aksi nyata dengan dampak positif terhadap ekologi, sosial, dan ekonomi. Lamun yang membentuk padang lamun di pantai Nara saat ini (hasil dari penanaman lamun tahun 2023) adalah sebuah harapan bagi masyarakat bahwa laut adalah rumah yang harus selalu dijaga agar tetap lestari.
Ketika bibit-bibit lamun itu mulai berakar, menahan sedimen laut dengan kuat, maka garis pantai terlindungi dari gelombang dan ikan-ikan kecil kembali riuh berenag dengan gembira di antara daun-daun lamun yang sehat. Selalu tanamkan bahwa konservasi lamun adalah tanggung jawab yang harus dilakukan secara serempak bersama-sama. Dengan gerakan yang stimultan akan memberikan dampak positif yang signifikan untuk alam, dan manusia yang tinggal di dalamnya. Semoga.
#APA2025-ODOP
#SatukanGerakTerusBerdampak #KitaSATUIndonesia
Referensi
https://lamunwarrior.org/
https://www.instagram.com/lamun_warrior/
https://www.tempo.co/lingkungan/apa-itu-karbon-biru--830579
https://okinews.bacakoran.co/read/1962/lamun-warrior-lestarikan-ekosistem-lamun-pertama-di-indonesia#google_vignette
0 comments