Kemarau menyisakan dahan-dahan mati dalam
sekelebat airmata yang tertahan di pipi. Tumpukan daun kering menggunung
menyisakan murung di hati dirundung. Tanah-tanah retak berderak di bumi yang
mengerak. Air sungai menguap hingga tak ada lagi yang menjadi uap. Habis tak
bersisa.
Diantara mereka yang melamunkan bagaimana
esok bisa mendapatkan air untuk kebutuhan harian, aku melamunkan kapan
kaki-kaki hujan yang lancip akan memberiku tangis, bahagia. Dia meminta untukku
menunggu hingga mendung berarak membawa hujan turun bersorak. Maka tiap-tiap
air yang menguap, tiap-tiap daun yang jatuh gugur demi melindungi kekasihnya,
akar pohon, aku tidak melelehkan air mata tapi tawa. Tertawa karena setiap hal
yang berlalu itu akan semakin mendekatkanku akan temu.
Aku menunggunya untuk membawakanku aroma yang
karenanya menjadi sesuatu yang kusuka. Aroma basah tanah saat kaki-kaki hujan
menancap dengan tegap di atas tanah kering berkerak. Harum yang hanya bisa
kutemui saat bumi berselimut mendung di bulan-bulan musim hujan. Bulan-bulan
akhir tahun.
Sebab itulah aku mencintai Oktober. Karena darinya
adalah kusemai rintik hujan yang berubah menjadi genangan menderas. Entah kenapa
semesta memilih bulan ke sepuluh itu menjadi gerbang pembuka untuk bersua
dengan musim suka cita. Musim penghujan. Musim hari-hari basah.
Kini Oktober sudah datang. Aku tinggal
menunggu hitungan hari saja hingga dia datang. Seseorang yang kusebut sebagai
lelaki hujan. Dia yang membawaku pergi dari musim kerontang. Menyemaikan bahagia
diantara belitan tanah basah di kakiku yang gundah. Dia lelaki yang mengajariku
menghitung banyaknya tawa diantara derasnya hujan yang mengguyur tubuhku tanpa
ampun. Dia yang memberiku segalanya, termasuk penghambaannya pada pelangi yang
muncul saat kami lelah menghukum segala gundah dengan tengadah.
Menunggu musim hujan ya kak.
ReplyDeleteSalam kenal dari grup London
Iya disini kering banget 😁, salam kenal juga kak
ReplyDeletewaah sama-sama merindu hujan nih hihi. Tulisannya Selvi suka, tulisan yang menawan. Semangat kak.
ReplyDeleteAlhamdulillah.. Tanda2 datangnya sdh terasa.. Moga makin dekat.. Salam kenal dr tim adelaide kak..
ReplyDelete