Berpendar ribuan kunang-kunang, mengakumulasi
kenangan-kenangan. Berpendar bias-bias kerinduan, mengalunkan debaran. Sejumput
memori terlepas dalam diam. Kembali menorehkan kelam.
Gemulai tarian ilalang-ilalang, memanggil
bisikan. Gemulai jejak-jejak tapak, mencetak detak. Semusim kemarau mencandu
basah. Diantara angin berderap-derap lengah.
Ranting-ranting kosong, mengeraskan
kepompong. Daun-daun kering mematikan impian. Pujian-pujian didendangkan dalam
kelam. Mengharap hujan datang bertandang.
Sungguh musim melemahkan tatanan. Bunga-bunga
kering memupuskan harapan.
suka puisinya mba
ReplyDeleteMakasih mbak
Delete😍👍
ReplyDelete